Bila anda ingin mencintai dengan kuat, maka anda harus mampu memperhatikan
dengan baik, menerimanya apa adanya dengan tulus, lalu berusaha
mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawatnya..menjaganya dengan
sabar. Itulah rangkaian kerja besar para pecinta; pengenalan, penerimaan,
pengembangan dan perawatan.(Anis Matta)
Dakwah
adalah sebuah medan yang begitu banyak menyisipkan kepingan hikmah. Jalan yang
terjal, ujian yang menantang, bahkan kontra yang begitu pekat menjadi bagian dari
rentetan dalam mengarungi perjalanan ini. Seperti kutipan ustadz Anis Matta di
atas, maka seperti itu pulalah jua kita mengarungi dakwah ini, menjaga rumah
kita ini, rumah yang sama-sama kita banggakan. Ketika kita mencintai rumah kita
(KAMMI), maka kita harus memperhatikannya dengan baik (apa-apa yang sebenarnya
yang menjadi dasar untuk perkembangan dakwah kita kedepannya), menerimanya
dengan tulus yaitu (mencintainya tanpa alasan, dan berjalan bersamanya dalam
naungan payung keridhoan), lalu berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin
(memberikan yang terbaik untuk keberlangsungan dakwah KAMMI. Kemudian kita
merawatnya, menjaganya dengan sabar (kader-kader yang militan, yang siap
berkontribusi dalam mewujudkan visi, misi KAMMI). Maka, memanglah benar jikalau
semua itu tidak mudah untuk dijalani. Namun yakinlah, itulah rangkaian kerja
besar para pecinta (Rumah ini (KAMMI)). Pengenalan menjadi bagian pokok dalam
mengajak seseorang untuk berada bersama di lingkaran KAMMI. Lalu menerimanya
dengan lapang dada (menjadi kader yang memahami bukan hanya menuntut untuk
selalu dimengerti). Ketika dua materi itu telah meresap pada diri kader seorang
Muslim Negarawan, maka yang berikutnya adalah mengembangkan potensi yang ada
pada diri kader yang beranah kerja di
KAMMI. Dan yang terakhir adalah merawat. Bukan hanya merawat rumah kita dengan
terus bekerja, bekerja, bekerja agar namanya selalu mengharum dalam sejarah
keberlangsungan pemerintahan, melainkan harus ada penyeimbang dibalik itu yaitu
Cinta dan keselarasan. Dimana kita harus mampu menghadirkan kecintaan seorang
kader pada ranah amanah yang telah dipercaya kepadanya dan yang terakhir adalah
keselarasan tujuan dalam gerak KAMMI ini melalui pemahaman. Dibalik itu semua,
bagian terpenting adalah keistiqomahan. Dalam setiap denyut dakwah ini, maupun
dari berbagai aspek. Istiqomah dalam amanah, istiqomah dalam perbaikan diri,
istiqomah dalam rumah ini. Satu hal pasti, keistiqomahan akan mengakar tatkala
kita sering membangun tausiyah. Namun yang perlu diingat, tausiyah bukan hanya
sekedar camilan sebagai pengantar suatu syuro yang hanya mengenyangkan asupan
ruhiyah pada saat itu saja, melainkan tausiyah adalah kehausan kita disaat
padang panjang yang kita lalui dalam proses mewujudkan cita-cita kita di KAMMI
ini. Menjadi suatu kebutuhan yang semakin lama ia kita dapatkan, maka semakin
menjalar pula ia dalam setiap aliran darah, serta gerak langkah. Selamat Berkontribusi, jadilah penegak estafet nafas dakwah ini.. #Salam Muslim Negarawan