Senin, 30 Maret 2015

Selalu Ada Pilihan

Seraya tersenyum Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah sesuatu itu sampai pada puncak ketinggiannya, kecuali Allah akan merendahkannya.” kalimat ini beliau utarakan ketika untanya yang gagah, bahkan larinya pun tanpa ada yang menyamai harus dikalahkan hanya oleh seekor keledai muda.


Setidaknya dengan hadist ini kita akan diingatkan agar meyakini bahwa perputaran hidup adalah sebuah keniscayaan. Baik dan buruk. Menang dan kalah. Maju dan mundur. Kebahagiaan dan kesedihan. Merupakan dua kalimat yang memiliki definisi dan keadaan berbeda namun saling berdampingan. Alloh menyatukan kalimat yang kontradiktif ini tentunya memiliki hikmah yang besar untuk kita selami.

Dalam perjalanan memahami ini semua kita ada dipertemukan dalam konsep adil yang sesungguhnya. Alloh menciptakan berbagai hal  yang memiliki sisi negative, tentunya memiliki fungsi agar kita bisa mendefinisikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai positif. Mari kita resapi, bagaimana kita bisa menyebutkan apa yang kita kerjakan bernilai kebaikan jika tanpa pembandingnya yaitu keburukan. Tidak mungkin akan hadir kalimat kemenangan, jika tanpa pendampingnya yaitu kekalahan. Begitulah seterusnya, kedua makna yang kontradiktif ini akan senantiasa mengisi.

Setelah kita memahami mengapa Alloh menciptakan keduanya secara berdampingan, kita akan menyadari kondisi apapun yang dihadapkan, kata SBY “selalu ada pilihan”. Pilihan untuk menarik kekalahan menjadi kemenangan atau menikmati momen kekalahan yang semakin membawa kita terjerembab dalam kubangan kesedihan. Demikian juga dengan keadaan-keadaan lain, selalu ada pilihan yang bisa kita perbuat selama kita menyadari dimana posisi kita berada dan kemauan untuk melakukan perubahan.

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. (At-Taubah:129)

Sekiranya setiap perkara senantiasa kita hadapkan dengan ayat di atas, maka apapun kondisinya akan menstimulus kita bahwa semuanya adalah momen yang Alloh berikan untuk mentarbiyah kita. Mendidik untuk selalu mengambil pilihan melakukan transformasi kepada perbaikan. Hidup adalah pilihan, pilihan untuk senantiasa berbuat kebaikan dan kebermanfaatan.

Refleksi diri sebagai manusia yang menyandang status ummat Muhammad SAW, seyogyanya belajar dari beliau ketika menghadapi masalah. Hati kita akan digetarkan dengan sikap Rasulullah ketika menggali parit saat Perang Khandaq. Sang Nabi tidak hanya berfikir dari sekedar memenangkan perang Khandaq, tapi lebih jauh motivasi beliau melesat untuk menaklukan Yaman, Persia dan Romawi. Pemimpin yang seharusnya berkutat dengan kondisi yang sedang dialami, bagaimana keluar dari permasalah yang sedang dihadapi. Tapi tidak dengan Muhammad SAW, beliau menginspirasi kita bahwa perjuangan hari ini, pilihan perbaikan hari ini adalah kemenangan yang terbentang di esok hari.
Maka bersyukurlah Alloh memberikan kita anugerah untuk melakukan pilihan-pilihan terbaik dalam hidup kita. Wallahu’alam.


Kang Hendro al-Sundawi

0 komentar:

Posting Komentar