Senin, 07 September 2015

Aku, Kamu dan KAMMI



KAMMI ngadain dauroh pergerakan? Itu mah udah biasa. KAMMI aksi dan turun ke jalan? Itu juga udah sering. Trus, apa donk yang bikin beda? Ini nih yang bikin Istimewanya KAMMI; Training Jurnalistik Propetik, dengan tema yang ndak kalah keren juga “Pena Peretas Peradaban Islam”. Nah loh, kurang keren apalagi coba?
Ehh, KAMMI udah pindah haluan? Udah ndak bicara tentang pergerakan lagi? Tenang sodara-sodara.. nih, saya jelasin dulu ya kenapa KAMMI ngadain Training Jurnalistik Propetik. Training ini diadakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, ehh afwan, maksudnya dalam rangka keprihatinan KAMMI terhadap Pers saat ini. Dan KAMMI mencoba ikut berkecimpung dalam dunia pers, istilahnya turut andil dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Ikhwah sudah pada tahu kan wajah pers saat ini? Media telah didominasi oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan, ya dengan kepentingan yang berbeda-beda tentunya. Ada yang untuk kepentingan politik, agama, de el el. Tapi yang pertama itu lebih mendominasi sebenarnya.
Di atas adalah alasan pertama, alasan kedua karena keprihatinan KAMMI terhadap kader KAMMI sendiri yang saat ini mulai malas membaca, sungkan berdiskusi dan enggan menulis. Padahal ketiga unsur di atas adalah hal yang mesti ada dan melekat pada kader KAMMI. Dan alasan yang ketiga, agar kader KAMMI bisa berkarya dan berkreativitas sesuai bakatnya.
Udah faham kan kenapa KAMMI ngadain Training Jurnalistik Propetik? Hahh? Masih belum faham? Mau dijelasin lagi? Yahh.. capek dehh.. L
Lanjut, tadi bicara alasan, sekarang bicara kegiatannya yak.. Training ini diadakan selama 2 hari, hari sabtu ama minggu, iya kemarin itu lho, tanggal 5-6 September 2015, tempatnya di makam pahlawan, ehh ngawur, di Dinas Koperasi Palembang, ruangannya lumayan dingin dijamin ndak ada peluh mengucur saat kegiatan berlangsung. Pematerinya keren-keren lhoh.. mau tau siapa aja? Wartawan dari Koran Sindo, Mb Tasmania, dan wartawan dari Koran Sripo, Kak Yandi Triansyah. Keduanya memaparkan mengenai kondisi pers di Indonesia saat ini dan langsung praktik membuat sebuah berita. Sebenarnya menarik mempelajari hal ini, namun otak saya yang pas-pasan ini (ya pas memenuhi tempurung kepala) susah diajak kompromi, sedang ngambek diajak berfikir. Ya pada akhirnya, ketika Ketua KAMMDA memberi tugas menulis kepada peserta training, saya sedikit melongo tak berkedip, garuk-garuk jilbab meski tak gatal, mencoba mengerahkan fikiran mengajak berdamai dengan harapan ia memberi sebuah ide cemerlang, nulis essay, artikel, atau cerpen lah.. alih-alih itu terpenuhi, dapet ide buat puisi aja syukur J malu sih sebenernya, apalagi itu puisi tentang Rindu.. ehh, karena rindu tak melulu harus kamu J (aiish, ngomong apa lu ndro,. -_-)
Setelah kepayahan mikir, dikira udah ndak ada lagi tugas, ehh malah nambah 3 lagi tugas. Buat berita 2 dan 1 desain. Ehh, untuk desain saya belum ngumpul .. hhihi. Whalah jujur yak, untuk desain grafis belum ngerti dan belum terlalu ngeh, dan lagi saat kegiatan berlangsung itu aplikasi corel draw belum nyangkut di notebook saya.. kalau tentang tertarik atau tidak, saya sangat tertarik untuk desain grafis dan saya punya niat mau belajar secara privat aja lah sama K**o* (nama disamarkan) karena kemarin terlalu singkat dan tidak dimengerti.
Materi terakhir dari 12 sks-nya jurnalistik yaitu Videografis. Nah ini nih yang keren, dengan pembicara dari Three Lens-nya fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Menarik materi yang satu ini, tapi sayang saya tidak terlalu faham bahasa yang digunakan.
Apresiasi dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh KAMMDA Palembang ini, kegiatan yang menarik dan keren. Harapannya kegiatan ini jangan hanya sekali saja tapi mesti berlanjut, ya misal dibuat agenda rutin, 3 bulan sekali atau gimana gitu. Dan saran lagi, kalo bisa materinya dipecah-pecah, jangan digabungin dalam satu training, biar focus dan  peserta nyambung. Misal, 1 hari full materi khusus videografis.
Itu sekelumit isi hati pasca-training jurnalistik propetik, jika kedapatan ada kata-kata yang rada ngawur dan ndak enak dibaca mohon adanya perbaikan, dan mohon dimaklumi bahasa yang dipakai karena lebih santai pake bahasa kayak ginian .. :-D
Afwan minkum atas segala kesalahan, Syukron katsiron atas segala kesempatan..

^^ Al-Husna Zain Nahyiddin ZF ^^

Penulis :
Jami'atul Husnaini
Staf KAMMI UIN Raden Fatah
Alumni Angk-1 SCGD Jurnalistik KAMMI Daerah Palembang

0 komentar:

Posting Komentar